AKTIVI.ID-PALU-Rektor Universitas Tadulako (Untad) Prof. Dr. Amar, ST., MT mengingatkan kepada para guru besar yang ada di lingkungan kampus itu, bahwa kedudukan menjadi guru besar tidak menjadi akhir dari segalanya, namun justru menjadi awal pengembangan karir, jangan sampai setelah menjadi guru besar malah justru menjadi malas menulis dan lain sebagainya.
Hal tersebut disampaikan saat penerimaan 16 guru besar di lingkungan Untad, pada Kamis (23/1/2025) di Auditorium Untad.
Ke-16 guru besar tersebut masing-masing Prof. Dr. Aminah, S.Pd., M.Pd., M.Ed. (FKIP), Prof. Dr. Eng. A. Rusdin, ST, MT, M.Sc. (Fatek), Prof. Dr. Muliati, SE, M.Si., Ak. (FEB), Prof. Dr. Tri Santoso, M.Si. (FKIP), Prof. Dr. Sriati Usman, M.Hum. (FKIP), Prof. Dr. Ir. Syamsuddin Laude, SP, MP. (FAPERTA), Prof. Elisa Sesa, S.Si., M.Si., Ph.D . (FMIPA).
Selanjutnya, Prof. Dr. Ruslan, S.Si., M.Si. (FMIPA), Prof. Dr. Chalarce Totanan, M.Si., Ak. (FEB), Prof. Dr. Misnah, S.Pd., M.Pd. (FKIP), Prof. Dr. Umrah, M.Si. (FMIPA), Prof. Dr. Ir. Anthon Monde, MP. (FAPERTA), Prof. Dr. Ir. Iskandar M. Lapanjang, MP. (FAPERTA), Prof. Dr. Ir. Fatmawati Saloko, MP. (FAPETKAN), Prof. Dr. Ir. Amiruddin K, S.Pd., M.Si. (FKIP), dan terakhir Prof. Dr. Muhtar Lutfi, SE, M.Si. (FEB).
Rektor mengucapkan selamat kepada ke-16 guru besar tersebut. Katanya dengan bertambahnya guru besar yang ada di Untad, berharap akan menambah kemanfaatan institusi, dalam rangka menuju akreditasi Internasional, setelah akreditasi unggul diraih oleh beberapa prodi.
Selain itu katanya, tantangan kedepan juga akan semakin besar, dengan keberadaan kementerian yang baru dan OTK baru, Untad akan melakukan penyesuaian.
Lebih lanjut, Prof Amar menyebut, kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, Untad telah mendapatkan ketambahan 52 orang guru besar, sehingga total guru besar Untad saat ini sebanyak 109 orang, termasuk di dalamnya 16 guru besar yang baru dikukuhkan itu.
Katanya, target universitas ini bisa memiliki 120-130 orang guru besar atau 10 persen dari jumlah dosen. “Saat ini telah mencapai 8 persen dari target yang ada,”sebutnya.
Untuk itu rektor mendorong masing-masing unit segera kembali mengusulkan dosen yang telah memenuhi persyaratan Lektor, Lektor Kepala, maupun Guru Besar.
Katanya, Untad tidak hanya mendorong peningkatan kuantitas guru besar namun juga peningatan kualitas dengan berbagai inovasi yang dilakukan. “Cita-cita tertingi seorang dosen itu adalah guru besar, jabatan itu hanyalah amanah yang memiliki batas waktu tertentu. Namun jika guru besar itu akan melekat selama-lamanya sampai akhir hayatnya,”ujarnya. *