-3.2 C
New York
Jumat, Desember 12, 2025

Buy now

spot_img

Untad Respons Aspirasi Masyarakat Tondo

AKTIVI.ID-Universitas Tadulako (Untad) menggelar audiensi dengan Perwakilan Masyarakat Tondo pada Senin pagi (1/12/2025) sebagai tindak lanjut atas insiden bentrokan yang terjadi pada Jumat sore (28/11/2025). Pertemuan yang berlangsung kondusif di Gerbang Utama Untad ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, serta para dekan dan wakil dekan dari seluruh fakultas.

Audiensi tersebut menjadi ruang dialog terbuka untuk memperjelas penanganan kasus sekaligus menegaskan komitmen Untad dalam menjaga keamanan kampus serta keharmonisan hubungan dengan masyarakat sekitar.

Dalam orasinya, Perwakilan Masyarakat Tondo, H. Nanang, meminta agar mahasiswa yang diduga menjadi pemicu bentrokan diproses secara tegas, termasuk kemungkinan pemberhentian jika terbukti melakukan pemukulan dan provokasi. Mereka juga mendorong peningkatan sistem pengawasan, seperti pemasangan CCTV di titik-titik rawan, mengingat tindakan anarkis dinilai kerap terjadi akibat sanksi yang kurang memberi efek jera. Masyarakat berharap insiden serupa tidak kembali terulang dan menekankan pentingnya ketegasan universitas dalam memutus budaya tawuran.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Sagaf Djalalemba, M.P., menyampaikan langkah-langkah yang telah dan akan ditempuh universitas. Ia menegaskan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan memastikan bahwa mahasiswa yang terbukti melakukan pemukulan, pelemparan, provokasi, maupun terlibat dalam aksi lanjutan akan dikenakan sanksi tegas, termasuk kemungkinan pencabutan status mahasiswa.

“Pertama-tama, atas nama pimpinan Universitas Tadulako, saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Tondo atas insiden yang terjadi. Hari ini saya, bersama jajaran pimpinan Untad, termasuk para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan di lingkungan Untad, menyampaikan rasa prihatin, sedih, dan penyesalan yang mendalam atas persoalan ini, bahwa sampai terjadi tindakan pemukulan dan pelemparan kepada warga Tondo yang tidak bersalah, yang justru selama ini ikut menghidupi kampus kita” kata Dr. Sagaf.

Ia menyampaikan bahwa penelusuran terhadap pihak-pihak yang terlibat, termasuk insiden sebelumnya, sedang dilakukan secara menyeluruh. Namun proses tersebut harus dilaksanakan dengan cermat guna memastikan tidak terjadi kesalahan penetapan sanksi. Karena itu, ia meminta masyarakat Tondo menunggu proses identifikasi yang memerlukan ketelitian dan waktu.

“Semua proses membutuhkan waktu dan mekanisme hukum yang harus dijalankan. Kami memohon pengertian dan kesabaran. Aspirasi masyarakat Tondo menjadi perhatian serius bagi kami, dan kami berkomitmen menjaga hubungan baik serta memastikan kampus kembali pada atmosfer akademik yang aman dan kondusif,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Sagaf juga meminta seluruh jajaran untad untuk menjaga komunikasi serta hubungan baik dengan masyarakat Tondo, yang selama ini menjadi bagian penting dari kehidupan kampus. Untad juga menegaskan bahwa seluruh masukan masyarakat Tondo menjadi perhatian utama dan akan ditindaklanjuti secara konkret sehingga kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.*

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles