AKTIVI.ID– Universitas Tadulako (Untad) akan memulai pelaksaan Ujian Tulis Berbasis Komputer dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) pada tanggal 23 April hingga tanggal 4 Mei 2025.
Untad sendiri merupakan salah satu lokasi pelaksanaan yang ditunjuk oleh Panitia Pusat sebagai pelaksana penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNBT.
Menurut Sekretaris pusat UTBK Untad Dr. apt. Elvia A.Y. Alhusni. M.Sc, peserta yang mengikuti jalur SNBT kali ini sejumlah 9.189 orang berasal dari 21 provinsi. Provinsi terjauh berasal dari Sumatra Utara dan dari Maluku Utara. Dengan jumlah laki-laki sebanyak 3.420 orang dan perempuan sejumlah 5.769 orang. Sementara daerah terbanyak berasal dari Kota Palu sebanyak 2.179 peserta, disusul Parigi 1.336 peserta, dan terahir Kabupaten Donggala 1.140 peserta.
Pelaksaannya terdiri dari dua gelombang, pertama dari 23 April sampai 30 April, kemudian gelombang kedua dari tanggal 2 Mei sampai dengan 4 Mei 2025. Dengan total sesi kurang lebih 22 sesi.
Dari sisi keamanan, panitia telah memasang CCTV di setiap ruangan yang digunakan, juga menyediakan alat untuk memastikan tidak ada sinyal dari luar yang mengganggu sistem. Begitu juga dengan jaringan listrik sudah berkoordinasi dengan pihak PLN.
Lebih lanjut kata Elvia, panitia juga telah menyediakan 521 pengawas terbagi di tiap-tiap sesi yang terdiri dari dosen dan tenaga pendidik.
Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik Untad Prof. Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc, menguraikan jika daya tampung Untad dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini sebanyak 9.295 orang, dengan alokasi kouta masing-masing SNBP 2.485 orang, SNBT 4.287 orang dan Mandiri 2.523 orang.
“Kouta yang tidak terisi di SNBP akan dialihkan ke SNBT, demikian juga jika kouta yang tidak terisi di SNBT akan dialihkan ke jalur Mandiri,”jelasnya, Rabu (16/4/2025).
Lebih lanjut kata Prof Rusdin, UKT dipastikan tidak ada yang berubah sama dengan tahun sebelumnya, hal yang sama terkait uang sumbangan hanya ada pada jalur Mandiri, pemeriksaan kesehatan juga tetap diberlakukan untuk semua mahasiswa baru, dan khusus untuk Fakultas Kedokteran ada ketambahan yakni pemeriksaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (NAPZA).
Panitia juga kata Prof Rusdin, memastikan akan memberlakukan pemeriksaan dan pengawasan ketat untuk meminimalisir terjadinya kecurangan-kecurangan dalam pelaksaan ujian. “Tidak ada kecurangan dalam pelaksaan penerimaan mahasiswa baru ini, karena akan kami berikan sanksi berat, misalnya tidak dilanjutkan proses ujianya jika ditemukan adanya kecurangan yang dilakukan peserta,”sebut Warek Bidang Akademik ini.
Sebelumnya kampus ini telah melaksanakan jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), saat ini dalam tahap registrasi atau pendaftaran ulang untuk mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) atau Stambuk. Di jalur ini tercatat sebanyak 2.254 mahasiswa yang diterima, namun yang mendaftar ulang baru 1.243 mahasiswa.*