AKTIVI.ID– Universitas Tadulako (Untad) menjalin kerja sama dengan perusahaan energi hijau asal Jepang, Green Power Co., Ltd., untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kapasitas akademik mahasiswa dan dosen.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan pada Senin (4/8/2025) di Ruang Rektor Untad, oleh Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT., IPU, Asean Eng dan CEO Green Power, Harou Minakata.
Kerja sama yang berlangsung selama tiga tahun ini mencakup kegiatan riset, pelatihan, magang, dan pertukaran akademisi, dengan fokus pada inovasi teknologi hijau dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu agenda penting yang disepakati adalah penelitian tanaman kelor (moringa), yang akan dilakukan selama tiga bulan di empat daerah di Sulawesi Tengah, yakni Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi.
Ketua Tim Peneliti, Dr. Ir. Abdul Rosyid, menjelaskan bahwa riset ini akan mengkaji kemampuan tanaman kelor dalam menyerap karbon serta kandungan nutrisinya, bekerja sama dengan mitra lokal dan tim dari Jepang.
Ia menambahkan, Jepang membutuhkan lahan sekitar 4.000 hektar untuk pengembangan tanaman kelor, sehingga penelitian ini menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Rektor Untad, Prof Amar menyatakan bahwa kerja sama ini menjadi wujud kontribusi universitas dalam menjawab tantangan energi dan lingkungan secara global.
“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat kapasitas akademik Untad, tetapi juga memberikan solusi nyata terhadap isu perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
CEO Green Power, Harou Minakata, mengungkapkan kekagumannya terhadap potensi Untad, terutama kualitas sumber daya manusia dan komitmen yang kuat terhadap pelestarian lingkungan.
“Kami percaya kerja sama ini akan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi kedua institusi, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan di Sulawesi Tengah,” katanya.
Kesepakatan ini berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang jika disetujui kedua belah pihak, dengan harapan menciptakan inovasi berkelanjutan yang memberikan dampak positif secara global. *
