18.9 C
New York
Selasa, Juni 17, 2025

Buy now

spot_img

Puasa Itu Bukti Ketundukan dan Kesyukuran

Oleh: Ahmadan B. Lamuri /Dosen Universitas Alkhairaat

Thalhah bin Ubaidillah berkata: “Ada seorang Badui dengan rambut acak-acakan datang kepada Rasulullah dan berkata: “Beritahu aku, puasa apa yang diwajibkan Allah swt?; beliau (Nabi) menjawab ‘Dia mewajibkan puasa pada bulan Ramadhan, tidak ada yang lain kecuali jika engkau ingin menambah dengan puasa sunnah” (H.R. Bukhari, No. 1891). Hadits ini menegaskan dan juga menguatkan tentang kewajiban puasa di bulan Ramadhan sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 183. Karena itu kehadiran bulan Ramadhan menitipkan kewajiban bagi umat Islam.

Setiap kewajiban menyiratkan: sekian banyak tujuan, manfaat, bahkan hikmah. Kesemuanya tentu kembali kepada yang melaksanakannya. Di antara manfaat serta hikmahnya adalah sebagai ketundukan dan rasa syukur kepada Allah swt. Apa hubungannya antara berpuasa dengan syukur?

Puasa itu termasuk ibadah yang menunjukkan pelakunya sementara membangun hubungan vertikal dengan Tuhannya. Dalam pandangan Ibnul Qayyim ibadah itu menggabungkan antara dua pokok, yaitu: antara puncak cinta dengan puncak kepasrahan dan ketundukan. Seseorang beribadah disebabkan karena kecintaannya terhadap sang Khaliq. Cinta terhadap Tuhan yang dalam kajian Tasawuf disebut mahabbah yang oleh Syeikh Syihabuddin Umar Suhrawardi adalah suatu mata rantai keselarasan yang mengikat sang pencinta kepada kekasihnya, suatu ketertarikan kepada kekasih, dan melenyapkan sesuatu dari wujudnya sehingga yang dicintainya menguasai seluruh sifat dalam dirinya dan kemudian menangkap zatnya dalam genggaman Qudrah Ilahi.

Ahmad Farid menjelaskan bahwa Cinta merupakan sebuah tingkatan yang menjadi arena perlombaan bagi orang-orang yang berlomba; cinta adalah nutrisi hati, suplemen jiwa, dan permata hati; cinta merupakan kehidupan sehingga siapa yang tidak memilikinya maka termasuk golongan orang-orang yang mati; cinta adalah kenikmatan barang siapa tidak memilikinya maka seluruh kehidupannya akan selalu diwarnai kesedihan dan penderitaan. Dari sekian banyak untaian makna dibalik cinta; cinta yang paling bermanfaat dan luhur adalah cinta kepada Zat Pencipta yang menjadikan hati memiliki cinta terhadap yang diciptakan-Nya. Oleh sebab itu, tujuan utama cinta hanyalah semata-mata kepada Allah swt. Ibadah (termasuk puasa) seorang hamba seyogyanya berpuncak pada pencapaian rasa cinta terhadap sang Khaliqnya.

Sementara kepasrahan dan ketundukan merupakan manifestasi dari cinta. Pasrah yang juga dapat dimaknai dari kata tawakkal merupakan sumber inspirasi dan relasi rohani secara penuh dan amat dalam sehingga memberikan semangat yang luar biasa kepada pelakunya untuk istiqamah menanamkan cinta semata kepada Allah swt. Pasrah (tawakkal) dianggap sebagai bukti kebenaran iman seseorang kepada Allah swt yang mengakibatkan selalu dicintai Allah swt. Itu artinya dengan ibadah puasa akan menjadikan sang shaimun selalu bangkit semangatnya untuk cinta kepada Allah swt. Karena itu, dalam hadits, Nabi Muhammad saw mengatakan “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap pahala dari Allah swt, maka semua dosa yang pernah dilakukan sebelumnya akan diampuni” (H.R. Bukhari, No. 37, 38, 1901; H.R. at-Tirmidzi, No. 683).

Ibadah apapun yang dilakukan seorang hamba termasuk puasa di dalamnya, sebagai kesyukurannya atas segala nikmat yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. Syukur juga menunjukkan hamba berbuat baik kepada Allah. Perbuatan baik hamba yang demikian itu sebagai bukti ketaatannya. Hanya orang yang menyadari kalau ketergantungannya terhadap nikmat Tuhanlah yang akan sungguh-sungguh menunaikan ibadah puasa itu. Hanya orang yang tau dirinya lemah dan kehidupannya tergantung pada rahmat serta ridhanya Allah lah yang dengan penuh ketulusan dan keikhlasan untuk menunaikan ibadah puasa. Sebab itulah menurut Ahmad Farid, bahwa Allah swt selalu menyatukan syukur dengan iman. ” Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui (Q.S. al-Nisa: 147). Itulah mungkin sampai Nabi Muhammad saw menjelaskan seperti hadits di atas.

Kewajiban beribadah sangat terbatas jumlahnya; kewajiban berpuasa hanya sebulan dalam setahun; dan apabila dibandingkan dengan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia tidak akan ada manusia yang sanggup melakukan penghitungannya. Allah telah menegaskan begitu banyak nikmat-Nya yang diberikan kepada makhluk-Nya (Lihat: Q.S. an-Nahl: 18). Pada ayat lainnya Allah berfirman “terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah bersyukur” (Q.S. ad-Dhuha: 11). Cara membayar dan menebus seluruh nikmat itu adalah menunjukkan ketaatan dan ketundukan sepenuhnya kepada-Nya melalui pelaksanaan ibadah dengan penuh istiqamah serta kekhusyuan. Perhatikan pernyataan Allah swt: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku” (Q.S. az-Zariyat: 56).

Oleh sebab itu, kewajiban berpuasa janganlah dianggap sebagai sebuah hukuman atau sesuatu yang memberatkan, melainkan dijalani dengan penuh keihklasan semata mengharapkan ridha dan rahmatnya Allah swt sang Maha Pencipta dan Maha Segala-galanya. Dengan pelaksanaan yang ikhlas dan penuh ketataan maka cinta terhadap sang Pencipta akan selalu bersemi dan tercurahkan setiap waktu kepada hamba-Nya. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras”. Usia yang masih bersama Ramadhan saat ini, seyogyannya digunakan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas ibadah puasanya; sebab hidup dan mati pun kesemuanya berada dalam kekuasaan-Nya. Sebelum kematian datang menjemput kita, perbanyaklah bekal di bulan penuh ampunan, bulan penuh rahmat, bulan penuh keberkahan, serta bulan segala amal ibadah manusia dilipatgandakan sesuai kehendak-Nya pula. Manfaatkan sisa waktu bulan Ramadhan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah; sehingga dimasukkan sebagai ‘abdan syakur’. Wallahu A’lam!*

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles