21.8 C
New York
Rabu, Agustus 6, 2025

Buy now

spot_img

Pelaksanaan Beasiswa Berani Cerdas Perlu Ditinjau Ulang

AKTIVI.ID– Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Mulia Palu, Ir. Burhanuddin Andi Masse, S.Kom., M.Kom meminta kepada pemerintah untuk meninjau kembali pelaksanaan Beasiswa Berani Cerdas yang tengah digulirkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebagai bentuk realisasi dari janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.

Burhanuddin menilai ada masalah dalam pelaksanaan beasiswa tersebut, mulai dari pemilihan dan penetapan calon penerima hingga distribusi mahasiswa penerima di perguruan tinggi negeri dan swasta.

Dalam pemilihan dan penetapan calon penerima beasiswa itu dinilai masih kurang adil, pasalnya terdapat masyarakat tergolong prasejahtera tidak lolos dalam daftar penerima beasiswa, namun disisi lain ada dinyatakan lolos yang orang tuanya PNS, ataupun Anggota TNI/Polri.

Semestinya kata Burhanuddin, pemerintah lebih memproritaskan kepada masyarakat yang masih kategori prasejahtera, karena mereka ini memiliki semangat untuk menuntut ilmu namun kurang beruntung dari sisi ekonomi sehingga perlu uluran tangan pemerintah.

Untuk itu, Burhanuddin mengusulkan di tahun pertama penerapan beasiswa Berani Cerdas ini sebaiknya lebih difokuskan kepada mahasiswa baru, karena sebagai langkah awal sudah tentu masih terdapat banyak kekurangan, sehingga tidak perlu terlalu banyak yang dijangkau, dilain sisi ini berkaitan dengan kemampuan keuangan daerah.

“Sebaiknya mahasiswa baru dulu, setelah ini dianggap berhasil baru ketahap berikutnya menjangkau mahasiswa yang sudah ada dan juga mahasiswa S2 dan S3, artinya bertahap dulu, jangan langsung menjangkau semua,”saran Burhanuddin, Selasa (5/8/2025).

Berikutnya kata Burhanuddin, juga terkait sebaran kouta di setiap perguruan tinggi, hingga saat ini Ia belum mengetahui berapa jumlah mahasiswanya yang lolos menerima program beasiswa Berani Cerdas ini, pasalnya tidak memiliki data apapun terkait itu.

Untuk itu ia menyarankan, sebaiknya rekrutmen penerima beasiswa Berani Cerdas ini diserahkan kepada perguruan tinggi, pemerintah atau instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah tinggal membagikan kouta di setiap perguruan tinggi.

“Dinas Pendidikan tinggal memeriksa kelengkapan berkas atau dokumen, sekaligus menyeleksi calon penerima, jika calon yang disediakan perguruan tinggi dianggap tidak lolos maka akan dicarikan penggantinya untuk mencukupi kuota yang ada,”jelas Mantan Ketua APTISI Sulteng ini.

Ia mencontohkan, saat ini terdapat 31 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Sulawesi Tengah, terdiri dari sembilan universitas, satu institut, 13 sekolah tinggi, dua politeknik, dan enam akademi. Jika kouta universitas 500 mahasiswa, institute 300 mahasiswa, sekolah tinggi 300 mahasiswa, politeknik 150 mahasiswa, dan akademi 100 mahasiswa, maka jumlah mahasiswa penerima beasiswa Berani Cerdas di PTS hanya 9.600 tidak sampai 10 ribu.

Sementara kouta yang disediakan oleh pemerintah tahun ini sekitar 25 ribu, sisahnya dapat dialokasikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). “Kami sarankan agar sistem kouta seperti itu, agar jelas juga pembaginya, lagian kami mengetahui kemampuan ekonomi mahasiswa yang ada di kampus kami,”jelas Burhanuddin.

Ia berharap, ada kebijakan dari Gubernur Sulawesi Tengah untuk meninjau kembali sistem pelaksanaan Beasiswa Berani Cerdas ini agar tepat sasaran. Karena penerima beasiswa Pemprov Sulteng ini tidak menjamin semua yang menerima itu adalah mahasiswa, mengingat sistem penerimaannya hanya mengandalkan sistem aplikasi dan kelengkapan berkas yang mudah untuk dimanupulasi.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles