AKTIVI.ID– Sebanyak 50 orang dari berbagai bidang usaha kreatif didatangkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengikuti Lokakarya Literasi Digital, untuk membantu memperluas pengetahuan pelaku usaha tentang teknologi digital dan pengembangan strategi bisnis yang efektif dan efisien melalui media sosial.
Kegiatan yang mengangkat Tema “Jualan Meroket di Socmed Jalur Sat-Set (Cepat dan Tepat) itu dibuka langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Idham Khalid, S.Sos., M.A.P, dan mendatangkan sejumlah narasumber diantaranya CEO Soal Palu, Muhammad Fahcry, Coo Soal Palu Muthi’ah Zahra, Mobile Videographer M. Qadri Anwar, dan Grapic Designer Dimas Moko.
Muh. Idham Khalid menyampikan, melalui lokakarya tersebut, peserta akan mendapatkan pengetahuan lebih luas tentang literasi digital, keamanan data pribadi di ruang digital, mengenal infrastruktur dan ekosistem digital bakti, meningkatkan kesadaran peserta atas peran serta masyarakat akan perubahan iklim, serta membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang pemanfaatan dunia digital secara bijak dan bertanggung jawab.
“Melalui implementasi program ini, diharapkan Indeks Kepuasan Masyarakat dapat bergerak secara mandiri dan dapat menjalankan usaha mereka menggunakan teknologi digital, program ini bertujuan untuk memiliki dampak yang lebih luas dan mendalam pada desain Indeks Kepuasan Masyarakat, mendorong pertumbuhan inovasi dan pemberdayaan ekonomi di Sulawesi Tengah,”ujar Kadis, Selasa (6/5/2025).
Selain itu, Lokakarya Literasi Digital ini juga diharapkan memberi pemahaman konseptual dan praktikal tentang literasi digital serta mendiskusikan stategi penerapannya dalam rangka pengembangan konten literasi berbasis kearifan lokal sebagai salah satu penunjang peningkatan budaya baca dan literasi masyarakat.
Karena menurut riset yang dirilis dari we are social dan hootsuite pada tahun 2021, dari 274,9 juta jiwa masyarakat Indonesia, 61,8 persen diantaranya merupakan pengguna aktif di sosial media. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya media sosial dalam mencari dan membangun karier pegiat literasi.
Namun, jika hanya mengandalkan keberadaan di platform (sistem aplikasi) media sosial saja tidak cukup, sehingga perlu strategi yang tepat untuk memanfaatkan sosial media (sosmed). Karena dengan strategi yang tepat dalam memanfaatkan sosial media untuk membangun network (jaringan kerja) akan meningkatkan visibilitas dalam mencapai tujuan.*