AKTIVI.ID-Para kepala sekolah Muhammadiyah dan Madrasah dari berbagai jenjang di Sulawesi Tengah mengikuti Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) di Aula BPMP Provinsi Sulawesi Tengah dari tanggal 17 hingga 20 Maret 2025.
Kegiatan yang mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Berkemajuan” itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas kepala sekolah dan madrasah Muhammadiyah yang ada di Sulawesi Tengah.
Ketua Diksuspala dan Penjaminan Mutu Nasional Sekolah Muhammadiyah, Fahri, S.Ag., MM mengatakan, jika kegiatan seperti ini juga dilaksanakan di semua daerah di Indonesia, Sulawesi Tengah sendiri merupakan angkatan ke 40, dimana angkatan ke 39 adalah Sulawesi Barat dan selanjutnya angkatan 41 adalah Sulawesi Tenggara.
Kegiatan seperti ini dinilai sangat penting, karena dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Muhammadiyah tercatat sebanyak 5.346 sekolah milik Muhammadiyah, 38 persen atau 2.022 diantaranya masih memiliki jumlah peserta didiknya dibawah 100 orang, artinya kondisi sekolah tersebut tidak sehat.
Fahri memberikan empat kategori sekolah dan madrasah Muhammadiyah, yakni yang pertama IGD (Instalasi Gawat Darurat), kondisi ini jumlah peserta didiknya di bawah 100 orang, disertai dengan komplikasi masalah lainnya. Berikutnya adalah Rawat Inap, yakni jika jumlah peserta didiknya di atas 100 hingga 400 orang, sementara Rawat Jalan yakni jika jumlah peserta didiknya 400 hingga 600 orang, terakhir yang masuk kategori sehat jika jumlah peserta didiknya di atas 600 orang.
“Jika jumlah peserta didiknya 600 orang, maka SPPnya banyak, Dana Pengembangan Pendidikan (DPP)nya banyak, Dana Bosnya banyak, Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) dari pemerintah daerah juga banyak. Jika rejekinya banyak Insyah Allah sekolah itu sehat, gurunya sejahtera, fasilitasnya terpenuhi, metode dan strategi mengajarnya juga selalu mengikuti perkembangan zaman, karena sekolahnya sudah makmur,”jelas Fahri.
Maka dari itu kata Fahri, diinginkan sekolah dan madrasah Muhammadiyah yang masih dalam posisi IGD didorang masuk kategori Rawat Inap, dan Rawat Inap didorong ke Rawat Jalan, yang Rawat Jalan didorong menjadi sekolah sehat.
Oleh karena itu sebut Fahri, tujuan dari Diksuspala ini yang pertama adalah meningkatkan kompetensi dan kapabilitas kepala sekolah. Karena inti sekolah Muhammadiyan itu maju atau tidak tergantung dari kepala sekolahnya. Ia mengibaratkan kepala sekolah itu ibarat pilot pesawat, bisa cepat dan bisa lambat, bisa juga tenggelam, tergantung dari pilot.
Hal yang sama pada sekolah, itu bisa cepat tumbuh dan berkembang meningkat juga tergantung kepala sekolah. “Maka pada kegiatan ini fokus kepada kepala sekolah, karena di sini akan didapatkan cara untuk menjadi kepala sekolah hebat, tangguh, petarung, dan kepala sekolah yang berprestasi,”sebutnya.
Tujuan kedua yakni meningkatkan sekolah Muhammadiyah menjadi sekolah unggul dan berkemajuan, jika kepala sekolah maju dan unggul dapat dipastikan sekolahnya juga akan bergeser menjadi unggul dan berkemajuan.
Tujuan ketiga yakni meningkatkan jumlah peserta didik minimal 200 persen. “Kalau tahun 2024 PPDBnya menerima 20 siswa, maka pasca Diksispala meningkat menjadi 60 siswa, dari 25 meningkat menjadi 75 siswa, 30 meningkat 90 siswa, yang 40 meningkat 120 siswa dan seterusnya. Sukses Diksispala adalah apabila bertambah penerimaan PPDB di bulan Juli 2025 ini,”jelas Fahri.
Kali ini kata Fahri, jumlah peserta sebanyak 78 orang. Dimana peserta nantinya akan mendapatkan 12 materi, mulai dari kebijakan PP Muhammadiyah, Penguatan AIK, Kebijakan Majelis Dikdasmen dan PWM Sulteng, Strategi Sukses PPDB, dan lain-lain.
Ketua PW Muhammadiyah Sulteng, Muh. Amin Parakkasi, S.Ag., M.HI berharap agar seluruh peserta mengikuti dengan baik setiap materi yang diberikan oleh para pemateri yang sudah memiliki pengalaman dan berhasil memimpin sekolah, dengan harapan melalui itu dapat dicontoh dan diikuti para kepala sekolah dan madrasah Muhammadiyah di Sulawesi Tengah.
“Kita tentu berharap tidak hanya berhasil penyelanggaraan kegiatan, namun juga berhasil dalam pengaplikasian hasil dari Diksuspala, dibuktikan melalui PPDB 2025 di Bulan Juli akan datang,”sebut Amin Parakkasi.*