17.5 C
New York
Senin, Juni 16, 2025

Buy now

spot_img

Kemendikdasmen dan Kemenaker Rancang Masa Studi SMK Jadi 4 Tahun

AKTIVI.ID-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran berencana menambah masa studi sekolah menengah kejuruan (SMK) di beberapa sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan bahwa masa pendidikan bagi siswa SMK yang sebelumnya berlangsung tiga tahun akan diperpanjang menjadi empat tahun. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa sebelum memasuki dunia kerja, termasuk di tingkat internasional.

“Akan ada beberapa SMK yang nanti kami rancang untuk masa studinya bukan 3 tahun, tetapi 4 tahun, dan satu tahun yang terakhir itu adalah persiapan untuk mereka bisa bekerja di mancanegara,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam agenda penandatanganan MoU di Ruang Graha Utama, Gedung A Lantai III, Kompleks Kemendikdasmen, Senin (24/3/2025).

Solusi bagi lulusan SMK yang belum memiliki persiapan kerja

Mu’ti menuturkan, pemerintah berharap terobosan ini dapat menjadi solusi bagi banyaknya lulusan SMK yang belum memiliki persiapan kerja. “Kita harap bisa menjawab persoalan banyaknya lulusan SMK yang sebenarnya mereka berminat bekerja di mancanegara, tetapi tidak memiliki cukup persiapan untuk dapat berangkat dan bekerja di berbagai negara,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa memang pemerintah menyadari bahwa belum seluruh SMK memiliki sarana praktik yang representatif sehingga agenda kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan yang telah ditandatangani seharusnya dapat memberikan kemudahan bagi para lulusan SMK untuk dapat praktik di Balai Latihan Kerja dan mendapatkan sertifikat.

Dalam kesempatan yang sama, Menaker Yassierli mengatakan bahwa perpanjangan satu tahun masa studi ini bisa dilakukan setelah lulus. “Program yang pas untuk di situ Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, ditambah, kami di Kementerian Ketenagakerjaan sedang mencoba juga merumuskan salah satu pembekalan School to Work Transition yang terkait dengan IP digital,” kata Yassierli.

Ia menekankan pentingnya agar lulusan SMK dapat menghadapi perkembangan industri di masa depan sehingga tidak terlalu sulit bagi para lulusan untuk melakukan penyesuaian. “Nantinya, diharapkan tidak sulit bagi mereka untuk melakukan upskilling ataupun reskilling ketika tuntutan industri itu berbeda,” ujarnya.

Ia menambahkan, Indonesia menyiapkan tenaga kerja untuk siap menghadapi kondisi perubahan industri ke depan. “Ada istilahnya itu adalah Green Economics. Sekarang kita bicara revolusi industri 4.0, mungkin nanti 5.0,” pungkas Yassierli.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles