18.1 C
New York
Selasa, Juni 17, 2025

Buy now

spot_img

Kemendikdasmen Bolehkan Anak Usia Kurang 7 Tahun Daftar SD

AKTIVI.ID-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan, kebijakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) memungkinkan anak dengan usia kurang dari tujuh tahun untuk mendaftar ke jenjang pendidikan sekolah dasar (SD). Hanya saja, tetap ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.

“Tetapi poinnya adalah usia kurang dari tujuh tahun bisa diakomodasi untuk mendaftar ke jenjang pendidikan sekolah dasar dengan persyaratan memiliki kecerdasan atau bakat istimewa dan kesiapan psikis,” kata Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen Gogot Suharwono sebagaimana dikonfirmasi di Jakarta pada Selasa (4/3/2025).

Gogot menjelaskan, kebijakan SPMB pada dasarnya memprioritaskan calon murid berusia tujuh tahun ke atas dalam penerimaan murid baru untuk jenjang pendidikan kelas satu SD. Ketentuan usia paling rendah untuk dapat mendaftar SPMB pada jenjang pendidikan kelas satu sekolah dasar ialah berusia enam tahun pada 1 Juli 2026.

Namun demikian, kata Gogot, ketentuan usia paling rendah enam tahun dapat dikecualikan menjadi paling rendah lima tahun enam bulan pada tanggal 1 Juli 2025. Hal itu berlaku bagi calon murid yang memiliki kecerdasan dan atau bakat istimewa dan kesiapan psikis.

Gogot menambahkan, pemenuhan syarat kecerdasan dan bakat istimewa serta kesiapan psikis ini ditunjukkan melalui rekomendasi tertulis dari psikolog profesional. Jika rekomendasi psikolog profesional tidak tersedia, sambung dia, rekomendasi tertulis juga dapat dilakukan oleh Dewan Guru pada satuan pendidikan yang bersangkutan.

Tak hanya itu, ia menegaskan, SPMB pada jenjang pendidikan kelas satu SD juga tidak mensyaratkan calon murid baru untuk mengikuti tes kemampuan membaca, menulis, berhitung dan atau bentuk tes lain. Mereka bisa mendaftar jika memang ingin sekolah.

“Ini yang paling terakhir saya ingin menegaskan, bahwa calon murid kelas 1 SD tidak disarankan untuk mengikuti tes kemampuan membaca. Menulis, berhitung, atau bentuk tes lain. Tidak boleh ada lagi, tidak boleh ada,” ucap Gogot.*

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles