16.8 C
New York
Senin, Juni 16, 2025

Buy now

spot_img

Karya Kamu Terbit Dimana? 

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang sering muncul di kalangan penulis-penulis karena orientasi untuk seseorang menulis adalah untuk terbit di sebuah media. Menulis merupakan proses kreatif seseorang untuk menuangkan ide/gagasan ke dalam sebuah catatan. Ide tersebut dituangkan melalui kalimat-kalimat yang sesuai dengan kaidah penulisan, baik itu EYD, jenis kalimat, jenis kata, jenis frasa dan lainnya. Maka dari itu menulis tidak lepas dari ide, karena ide lahir dari sebuah masalah baik itu masalah penulis itu sendiri maupun masalah sosial yang ada tengah masyarakat.

Setiap hari kita bisa melihat bahwasanya orang menjadi seorang penulis adalah orang-orang yang disegani di berbagai kalangan. Karena orang yang menulis adalah orang yang mampu menuangkan pikiran dengan analis serta riset yang mendalam terhadap suatu masalah. Menulis juga tidak lepas dari kegiatan membaca yang mana, bahan bakar dari menulis adalah membaca. Semua orang yang rajin membaca pasti akan bisa untuk menulis, maka dari itu kegiatan proses penulisan diawali dulu dengan bacaan.

Saat sekaraang ini, tulisan-tulisan baik itu berbentuk fiksi maupun non fiksi seringkali muncul di media-media yang sudah kredibel di tengah masyarakat. Media menjadi faktor kunci dari seorang penulis untuk menuangkan ide/gagasan penulis. Media merupakan salah satu wadah bagi para penulis untuk mengekspresikan diri melalui tulisan. Maka dari itu penulis-penulis hampir setiap hari memberikan tulisan kepada Media. Disamping Media tersebut bisa meng up tulisan agar dibaca semua kalangan, penulis juga biasanya mendapatkan honor dari beberapa Media.

Akan tetapi saat sekarang ini, banyak penulis yang menanyakan kepada penulis lain bahwasanya sejauh mana karya seseorang itu terbit? Pertanyaan seperti ini sering muncul di kalangan penulis karena media tempat karya tulis tersebut dimuat akan lebih berkualitas. Karena setiap media itu biasanya memiliki standart tersendiri untuk menerbitkan tulisan. Hal ini yang sering kali penulis dengar bahwasanya dimana karya kita terbit? Menurut penulis ini adalah pertanyaan yang sama dengan sejauh apa kemampuan kamu dalam menulis. Mindset  seperti ini yang diluruskan oleh penulis yang lain karena tidak semua orang yang mengup tulisan di media bahkan  orang tersebut bisa jadi sebagai penulis pemula.

Penulis sendiri pernah mengalami hal tersebut dikala sebuah pertemuan sastrawan, bahwasanya ada seseorang yang menanyakan kepada penulis sejauh mana karya kamu terbit? Penulis tidak memberikan jawaban karena setiap karya, penulis, ide, gagasan itu adalah hasil dari pikiran seseorang. Boleh saja kita memberikan kritikan kepada orang lain akan tetapi tidak mengukur isi kepala orang lain. Terkadang kita tidak tahu latar belakang orang tersebut seperti apa, karya dia sudah terbit dimana dan lainnya.

Sebenarnya untuk menanyakan sejauh mana karya kita itu terbit sah-sah saja akan tetapi tidak semua penulis suka menerbitkan karya, tidak semua penulis karya nya terbit di Media tersohor, tidak semua penulis bisa membranding diri lewat Media dan juga menulis sebuah buku. Banyak di kalangan penulis memiliki idealisme yang tinggi dan juga beberapa penulis juga memiliki mazhab tersendiri di dalam  berkarya. Dinamika yang dihadirkan setiap penulis tentu memiliki pesan tersendiri bahkan ada beberapa penulis yang saling sindir karya di media akibat perbedaan-perbedaan yang dihadirkan tersebut.

Tetapi masalah yang paling sangat dikhawatirkan ketika pertanyaan “karya kamu terbit dimana” ini adalah ketika seseorang bertanya kepada penulis pemula. Hal ini yang akan membuat orang bisa saja berhenti menulis karena karya penulis pemula tersebut belum pernah dipublikasikan di media. Orang yang menanyakan seperti ini biasanya menurut penulis adalah orang yang sok, memandang dirinya lebih hebat dari orang lain, butuh pengakuan dan lainnya. Karena menulis itu tergantung apa yang kita baca, setiap orang memiliki gaya kepenulisan tersendiri, makanya setiap orang yang menulis tidak akan bisa tulisannya sama dengan kita.

Maka dari itu, penulis sebagai pribadi menyarankan kepada orang lain bahwasanya jangan pernah tanyakan sejauh mana karya kita terbit. Karena tidak semua orang sama dengan kita, persepsi yang sama dan kepenulisan yang sama. Latar belakang setiap penulis itu berbeda, makanya latar belakang sangat berpengaruh terhadap hasil tulisan disamping bahan bacaan. Bahagialah kita yang bisa menulis tanpa memandang orang lain karena dengan tidak merendahkan orang lain sesuai dimana tempat tulisannya terbit. Terkadang tulisan dia berserakan tetapi diterima media, berarti media tersebut sesuai dengan apa yang dia tulis. Hal ini yang perlu dicamkan kepada penulis yang lain untuk jangan merendahkan orang lain. **

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles