AKTIVI.ID– Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd) bekerja sama dengan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako, menyelenggarakan Simposium Nasional Akuntansi (SNA) ke-28 pada 10–12 September 2025 di Kota Palu.
Kegiatan berskala nasional ini dihadirkan sebagai forum strategis yang mempertemukan akademisi, praktisi, regulator, dan pemangku kepentingan dalam merespon perkembangan zaman, khususnya dalam bidang akuntansi dan peranannya terhadap pembangunan berkelanjutan.
Tahun ini, SNA XXVIII mengusung tema “Accounting for Sustainability: The Role of Accountants in Achieving SDGs and Mitigating Climate Physical Risks”. Tema tersebut menegaskan pentingnya akuntansi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta kontribusinya pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) menuju visi Indonesia Emas 2045.
Ketua Panitia Penyelenggara, Dr. Muhammad Din, yang juga Ketua Jurusan Akuntansi FEB Untad, mengungkapkan bahwa SNA XXVIII di Palu dikemas dalam berbagai agenda ilmiah maupun kebersamaan.
“Rangkaian kegiatan ini meliputi Seminar Internasional, Seminar Nasional, Seminar Pengabdian kepada Masyarakat, Forum Bidang Studi, Rapat Pengurus IAI KAPd, Forum Keilmuan, Gala Dinner, hingga Wisata Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala,” jelasnya.
Ia menambahkan, Palu menjadi tuan rumah penyelenggaraan karena memiliki potensi besar untuk mengangkat kearifan lokal serta memperkenalkan keindahan alam Sulawesi Tengah di mata peserta dari berbagai daerah dan mancanegara.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sendiri adalah asosiasi profesi akuntan pertama dan terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota lebih dari 31 ribu orang. IAI juga merupakan anggota sekaligus salah satu pendiri International Federation of Accountants (IFAC), yang merepresentasikan lebih dari 3,5 juta profesi akuntan di 135 negara.
Sebagai organisasi profesi, IAI berperan sebagai “Rumah Akuntan Indonesia”, yang menghimpun potensi akuntan dalam menggerakkan pembangunan nasional. IAI diharapkan mampu mendayagunakan keilmuan akuntansi untuk memberi kontribusi nyata bagi masyarakat serta menjadi wadah komunikasi yang menjembatani berbagai latar belakang profesi, sehingga tercipta kerja sama yang selaras dan berkelanjutan.
Pada kesempatan Gala Dinner, Ketua IAI Wilayah Sulawesi Tengah, Muhammad Ikbal Abdullah, menegaskan pentingnya peran akuntan dalam pembangunan.
“IAI adalah rumah profesi yang menjadi wadah pengabdian bagi bangsa dan negara. Dari penyelenggaraan SNA XXVIII Tadulako ini, kami berharap lahir kontribusi nyata. Pertama, meningkatnya kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kedua, adaptabilitas kurikulum pendidikan akuntansi agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Ketiga, terpeliharanya kompetensi profesi melalui pilar integritas, independensi, dan profesionalisme,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ikbal menekankan bahwa profesi akuntan harus mampu beradaptasi dengan perubahan global, termasuk tantangan perubahan iklim dan transformasi digital. Hal ini sejalan dengan semangat tema SNA XXVIII yang berfokus pada keberlanjutan.
Penyelenggaraan SNA XXVIII di Palu bukan hanya ajang silaturahmi ilmiah, tetapi juga momentum penting bagi profesi akuntan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Melalui simposium ini, diharapkan lahir gagasan, riset, serta praktik terbaik yang dapat mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor.*