AKTIVI.ID– Gelar karya proyek kepemimpinan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) diikuti sebanyak 428 peserta termasuk perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia.
Kegiatan tersebut dilangsungkan di Auditorium Untad, Rabu (4/6/2025), dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Untad, Dr. Ir. Sagaf, M.P.
Kali ini merupakan angkatan kedua dengan tema “Inovasi Praktek Pembelajaran Berbasis lingkungan Hidup dalam Pendidikan Profesi Guru”. Peserta sebanyak 428 itu membentuk 44 stand diisi oleh mahasiswa dari 11 program studi yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Matematika, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Guru PAUD, Bimbingan dan Konseling, dan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR).
Dalam sambutan Dr. Sagaf, M.P, mengucapkan selamat kepada para peserta gelar karya proyek kepemimpinan, dengan harapan para peserta ini mendapatkan nilai yang memuaskan dari para Tim Penilai.
Sekaligus proyek kepemimpinan ini diharapkan dapat menjadi modal dimasa akan datang bagi para peserta saat lulus dari kampus. “Jikapun nantinya para calon guru ini lulus dan tidak terserap sebagai guru di masyarakat, mereka sudah memiliki modal keterampilan, tinggal dikembangkan nantinya di dalam dunia usaha,” ujar Warek.
Di tempat yang sama, Wakil Dekan Akademik FKIP, Dr. Sahrul Saehana menyampaikan jika ini merupakan program puncak kerja mahasiswa dalam mata kuliah proyek kepemimpinan.
Menurutnya, ini merupakan mata kuliah yang dilakukan di beberapa komunitas sebagaimana SOP disarankan di luar sekolah. “Ini dilaksanakan di luar sekolah, dilaksanakan di komunitas-komunitas yang ada di masyarakat,”sebutnya.
Lebih lanjut menjelaskan, stand sejumlah 44 itu sepenuhnya diiisi oleh karya mahasiswa yang diharapkan memiliki nilai jual. Nantinya tim penilai mendatangi setiap stand. “Dengan harapan semua peserta ini mendapatkan nilai yang baik dan tuntas, karena peserta tahun sebelumnya ada yang tidak tundas, sehingga mengharuskan melakukan remenial,”jelas Dr. Sahrul. *