AKTIVI.ID— Nagari Punggung Kasiak kembali sukses menggelar Agriculture Festival Punggung Kasiak 2025 pada 22–23 November 2025. Festival yang memadukan kekayaan budaya Minangkabau dengan sektor pertanian ini berlangsung semarak, meski hujan deras turun sepanjang acara.
Ketua Pelaksana, Wahyu Saptio Afrima, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari keresahan para pemuda dan kelompok ibu-ibu nagari terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal serta upaya mengembangkan potensi pertanian masyarakat.
“Harapannya, Punggung Kasiak dapat menjadi daerah ekowisata yang kuat, berkelanjutan, dan menjadi kebanggaan nagari,” ujarnya.
Ia menambahkan, pendanaan festival berasal dari swadaya masyarakat baik di kampung maupun perantauan, dukungan Pemerintah Nagari, serta kontribusi dana reses dari Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Firdaus dan Anggota DPRD Padang Pariaman Sutan Dedi Firmansyah, ditambah kontribusi sponsor dan mitra komunitas.
Festival dibuka secara resmi oleh Bupati Padang Pariaman, Dr. John Kennedy Aziz, S.H., M.H. Sejumlah pejabat turut hadir, termasuk Wakapolres Padang Pariaman, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Bidang Kebudayaan, anggota DPRD Provinsi Firdaus, anggota DPRD Kabupaten Sutan Dedi Firmansyah dan Ali Husein, Camat Lubuk Alung, Ketua PKK, wali nagari, Bamus, niniak mamak, alim ulama, serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Anggota DPRD Sumbar Firdaus menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun kekuatan nagari.
“Kolaborasi adalah kunci untuk memastikan gerakan kebudayaan dan pertanian ini terus tumbuh,” katanya.
Bupati John Kennedy Aziz pada kesempatan itu memuji potensi Punggung Kasiak yang dinilai memiliki nilai sejarah, kekayaan budaya, dan potensi pertanian yang bisa terus dikembangkan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Usai pembukaan, panitia menggelar arak-arakan jamba menuju arena Silek Sawah. Meskipun hujan deras mengguyur, antusiasme warga tetap tinggi. Dua pasang pesilat dari Perguruan Silat Harimau Lalok Punggung Kasiak dan Perguruan Silat Sigulambai Kampung Baru tampil memikat di depan tamu undangan.
Selama dua hari, festival menghadirkan beragam kegiatan, meliputi lomba marandang, lomba kudapan tradisional, silek sawah, penampilan silek se-Kabupaten Padang Pariaman, parade hasil tani, solo song, pasar sembako murah, senam pagi, serta pembagian doorprize.
Lomba marandang dan kudapan tradisional menjadi pusat perhatian kaum ibu. Hadiah diserahkan langsung oleh istri Bupati Padang Pariaman.
Keterlibatan GAPSI (Gerakan Pekerja Seni Indonesia) turut memberikan kontribusi besar terhadap kelancaran dan kemeriahan festival. Pada malam harinya, penampilan dari berbagai perguruan silat menghadirkan suasana budaya yang semakin hidup dan menggugah rasa bangga terhadap tradisi Minangkabau.
Festival resmi ditutup pada Minggu dengan kegiatan senam pagi bersama yang diikuti ratusan warga. Pembagian doorprize menambah antusiasme masyarakat hingga acara berakhir.
Agriculture Festival Punggung Kasiak 2025 menjadi gambaran kuatnya sinergi antara budaya dan pertanian sebagai penggerak pembangunan nagari. Semangat kolektif masyarakat dan para pemangku kepentingan menjadikan festival ini bukan hanya meriah, tetapi juga sarat makna bagi masa depan Punggung Kasiak.*



