19.7 C
New York
Senin, Juni 16, 2025

Buy now

spot_img

Dispusarda Sulteng Bedah Buku Tenun Donggala Pusaka Nusantara

AKTIVI.ID– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) Provinsi Sulawesi Tengah melakukan bedah buku koleksi perpustakaan daerah dengan tema “Tenun Donggala Pusaka Nusantara” mengambil tema sesuai dengan judul buku yang dibedah, karya Jamrin Abu Bakar.

Buku tersebut disajikan oleh penulis dengan gaya jurnalisme populer, mengisahkan tentang tenunan dari negeri Travalla dari arah selatan Kota Donggala yang kini dikenal dengan nama Desa Towale. Sekaligus mengungkapkan nilai historis, budaya, dan sosiologis.

Penulis buku, Jamrin Abu Bakar menyampikan, sejak lama mengetahui kain tenun Donggala. Menyadari keunikannya saat masih sekolah tingkat menengah pertama dan cukup istimewa dipakai saat perayaan Hari Raya ldul Fitri atau ldul Adha dan pesta pernikahan serta kegiatan keagamaan. Ketika menggeluti jurnalistik budaya, sering menyajikan tulisan atau berita tentang kain tenun ini.

“Keakraban itu menjadikan spirit untuk menulis buku ini sebagai bentuk dari kepedulian dan apresiasi. Sebab belakangan ini, mahakarya warisan budaya itu tidak semua orang mengetahui latar belakang budaya dan sejarahnya walau ikut memakainya,”sebutnya, Kamis (22/5/2025).

Keragaman dan keindahan motif tenun juga katanya sangat menarik, semenarik dengan kisah-kisahnya mengiringi perputaran zaman. Masing-masing daerah memiliki teknik dan corak sesuai kondisi alam dan budaya setempat.

Secara umum kepustakaan tenun Nusantara sebenarnya cukup banyak, tapi khusus Tenun Donggala masih minim, jikapun ada beberapa kajian ilmiah namun terbatas untuk mengaksesnya. Kebanyakan masih berupa pemberitaan seremonial yang ditulis para jurnalis sebagai literasi promosi pertenunan.

Sekretaris Dispusarda Provinsi Sulawesi Tengah, Keong Makalalag, menyampaikan kegiatan bedah buku koleksi perpustakaan daerah tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan kepada masyarakat umum tentang buku koleksi lokal, sekaligus upaya meningkatkan budaya literasi  di masyarakat.

Perpustakaan katanya, bukan hanya gudang buku, tetapi pusat pengetahuan dan budaya yang berperan strategis dalam membangun masyarakat literat. “Kegiatan bedah buku hari ini adalah upaya konkret untuk menggali nilai-nilai dari koleksi unggulan perpustakaan, memperkuat analisis kritis terhadap konten literasi budaya, memberikan kesempatan bagi kita untuk mengapresiasi karya tulis khususnya buku,”sebut Sekdis.

Sekdis juga menyampaikan, bahwa Dispusarda Provinsi Sulawesi Tengah kini memiliki layanan koleksi umum sejumlah 57.546 judul 317.507 eksemplar dan koleksi deposit sebanyak 5.601 judul 7.427 eksemplar.

Tetapi jumlah tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan pengunjung, apalagi dengan makin banyaknya buku baru yang dihasilkan oleh penerbit. Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, lembaga perpustakaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan buku-buku berkualitas bagi masyarakat, karena itu upaya pengembangan koleksi penting dilakukan.

Di bedah buku ini, Dispusarda Provinsi Sulawesi Tengah menghadirkan tiga narasumber sebagai pembedah buku, masing-masing Kepala Balai Bahasa Sulawesi Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum, Mantan Kepala Dispusarda Provinsi Sulawesi Tengah,  I Nyoman Sriadijaya, dan Penulis buku Jamrin Abu Bakar.*

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles