AKTIVI.ID– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Provinsi Sulawesi Tengah kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal Tahap 2, Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Dispusaka Sulteng dengan mengangkat tema “Berani Lestarikan Warisan Budaya Sulawesi Tengah (Nambaso)” sebagai upaya memperkuat identitas daerah di kancah nasional dan internasional.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, pengelola perpustakaan, pustakawan, pelajar, masyarakat umum, hingga pegiat literasi. Mereka berkumpul untuk memperdalam pemahaman dan keterampilan dalam menulis dengan mengangkat kekayaan budaya lokal sebagai inti dari karya mereka.
Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Idham Khalid, S.Sos., M.A.P., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat budaya literasi yang berbasis pada kearifan lokal.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajarkan teknik menulis yang memanfaatkan kekayaan budaya lokal sebagai sumber inspirasi. Kami ingin mendorong lahirnya penulis-penulis daerah yang mampu mendokumentasikan budaya Sulawesi Tengah dalam bentuk tulisan yang kreatif dan edukatif,” ujar Idham.
Ia menambahkan, peserta akan dibimbing untuk mengenali potensi budaya lokal seperti cerita rakyat, bahasa, tradisi, dan kearifan lainnya yang dapat dituangkan dalam berbagai bentuk tulisan seperti fiksi, nonfiksi, artikel, maupun esai.
“Literasi bukan sekadar baca tulis, tetapi juga cara kita merawat warisan leluhur lewat karya tulis. Budaya Sulawesi Tengah adalah khazanah tak ternilai. Karena itu, kita harus berkomitmen menjadikan budaya sebagai fondasi utama dalam gerakan literasi daerah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, melalui pelatihan ini, peserta juga akan mendapatkan pemahaman bagaimana mengintegrasikan unsur budaya lokal ke dalam narasi yang menarik dan bermakna, sehingga dapat memperluas jangkauan pembaca, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional hingga internasional.
Bimtek tahap kedua ini juga menjadi ajang evaluasi terhadap hasil karya tulis peserta yang telah mengikuti tahap pertama. Hal ini disampaikan oleh Jamrin Abu Bakar, salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut.
“Kali ini kita mengevaluasi tulisan-tulisan peserta dari tahap sebelumnya. Setelah mendapatkan materi teknis dan praktik menulis pada tahap pertama, kini peserta diminta menunjukkan hasil karyanya sebagai bentuk implementasi dari pembelajaran,” tutur Jamrin.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pelatihan, tetapi juga wadah memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas literasi, dan masyarakat luas dalam mendukung program literasi budaya. Hal ini selaras dengan visi-misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Renny A. Lamadjido, yakni mewujudkan Sulawesi Tengah yang maju, mandiri, dan sejahtera berbasis kearifan lokal dan pembangunan berkelanjutan melalui misi “9 Berani”.
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Perpustakaan Nasional RI Tahun Anggaran 2025.
Dengan harapan melalui bimtek ini akan tumbuh penulis-penulis berbakat dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah yang mampu memperkenalkan budaya lokal melalui karya tulis yang berdaya saing dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai serta melestarikan warisan budaya daerah.