17.5 C
New York
Senin, Juni 16, 2025

Buy now

spot_img

Bonus Demografi : Anugerah Atau Bencana

Oleh : Muammar S Adirai / Penulis Warga Palu , Masih Mahasiwa Di Jogja.

Banyak mungkin sudah mulai lupa atau bahkan tak peduli akan suatu periode dimana anugerah itu akan hadir di republik ini. Anugerah itu berupa bonus demografi. Bonus demografi, ditandai dengan menurunnya tingkat dependency ratio  atau rasio ketergantungan jumlah penduduk usia non-produktif terhadap jumlah penduduk usia produktif. Diperikaran tahun 2030-an Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi itu,  di mana 68,3% total penduduk Indonesia berusia produktif (BPS, 2022).

Bonus demografi hanya akan terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Ini bisa menjadi anugerah, tapi bisa juga menjadi sebuah bencana jika negeri ini tidak bisa mengelola bonus demografi tersebut. Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah dan memilki populasi manusia lebih dari 287 juta jiwa, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup bagi seluruh penduduknya.

Bonus demografi dapat bermanfaat dengan baik bagi negeri yang kita cintai ini jika benar – benar di persiapkan oleh pemerintah dengan baik. Akan tetapi bisa menjadi masalah besar jika pemerintah tidak dapat mengelolanya dengan baik. Bonus demografi dapat menjadi alat untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kemajuan negeri kearah yang lebih baik jika pemerintah mempersiapkan dengan baik generasi mudanya, bukan hanya cerdas dan berkualitas tinggi namun juga harus mumpuni akhlaknya.

Namun jika pemerintah gagal mempersiapkan dengan baik maka bonus demografi akan menjadi beban karena tingkat pengangguran akan melonjak.  Jumlah masyarakat Indonesia setiap tahunya terus bertambah, beberapa tahun kedepan Indonesia akan mengahadapi lonjakan usia produktif atau yang disebut bonus demografi tersebut.

Badan Pusat Statistika (BPS) memperkirakan jika setidaknya sekitar 64% usia produktif dari total penduduk yang diproyeksikan yaitu 287 juta jiwa.  Tingginya penduduk usia produktif dapat meningkatkan jumlah angkatan kerja. Semakin banyak jumlah angkatan kerja diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pemerintah atau sebaliknya menjadi suatu bencana karena makin banyak usia kerja (produksif) yang tidak memperoleh lapangan pekerjaan.

Jika terjadi kurangnya lapangan pekerjaan untuk usia produktif yang disebabkan daya serap lapangan kerja tidak sebanding dengan angka pencari kerja maka akan terjadinya pengangguran yang tinggi, menurunkan daya beli dan kesejahteraan ekonomi, meningkatkan angka kemiskinan dan ketimpangan sosial atau lebih jauh lagi yaitu pengangguran intelektual yang mana lulusan sarjana tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka dan akan dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi bagi negeri ini kedepannya. Maka dari itu diperlukan peran pemerintah dalam mempersiapkan dan menyongsong bonus demografi tersebut.  Diperlukan rencana yang sangat matang dalam menghadapi anugerah bonus demografi ini agar tidak menjadi bencana.

Pemerintah tentu berkewajiban untuk menaikkan kualitas masyarakat negeri ini dalam menghadapi persaingan dan tantangan yang akan datang. Salah satunya adalah pelayanan pendidikan yang berkualitas dan bermartabat.

Peningkatan kualitas selain didorong oleh upaya pemerintah harus ada pula juga kesadaran dalam diri masyarakat terutama generasi muda agar menjadi generasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi perkembangan pribadi dan lingkungannya. Tingginya kesadaran dalam diri generasi muda untuk memiliki kualitas diri yang baik harus ditularkan pada generasi muda lain disekitarnya.

Penurunan kualitas atau dekadensi moral, kekerasan, perundungan, dan konflik sosial. Di samping penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, serta minuman keras adalah perilaku berisiko generasi muda yang bisa membawa bencana terhadap kehadiran bonus demografi.  Sebagai generasi muda, tentu kita perlu saling berbagi prestasi, berbagi karya dan terpenting terus berbenah (lebih professional) untuk kebaikan bangsa dan negeri ini kedepannya. Dan kitalah yang punya tanggung jawab agar bonus demografi ini sungguh-sungguh menjadi anugerah.**

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles