7.1 C
New York
Selasa, Oktober 28, 2025

Buy now

spot_img

Balai Bahasa Sulteng Kembali Luncurkan Buku Cerita Anak Dwibahasa

AKTIVI.ID– Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah kembali meluncurkan Buku Cerita Anak Dwibahasa (bahasa daerah dan bahasa Indonesia), kali ini sebanyak 37 judul buku hasil karya 37 putra putri terbaik Sulawesi Tengah, dilaksanakan di Hotel Santika, Jumat (24/10/2025).

Peluncuran Buku Cerita Anak Dwibahasa tersebut merupakan puncak penerjemahan setelah sebelumnya melewati tahap seleksi yang cukup ketat. “Ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah, setiap tahun kami balai bahasa melakukan program ini, sebelumnya telah menghasilkan 116 Buku Cerita Anak Dwibahasa,”ujar Kasubbag Umum Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah,  Abdul Rahim Husin.

Ia menjelaskan, bahasa daerah yang ada di dalam buku itu merupakan bahasa lokal yang ada di provinsi ini, sebagai bagian dari upaya literasi dan pelestarian bahasa daerah dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang menarik. “Ilustratornya juga kami gunakan putra putri terbaik Sulawesi Tengah, kami berupaya semuanya menggunakan putra putri Sulawesi Tengah,”jelasnya.

Abdul Rahim menambahkan, sebelum peluncuran buku Balai Bahasa Sulawesi Tengah terlebih dahulu melakukan uji keterbacaan di tingkat pelajar dengan hasil paling rendah mencapai 97 persen dan tertinggi 100 persen. “Hasilnya luar biasa, artinya tingkat keterbacaan sangat baik,”sebutnya.

Buku ini sebut Abdul Rahim menceritakan cerita rakyat, tokoh-tokoh lokal dan prilaku yang mengandung nilai-nilai keteladanan diperuntukan sebagai bahan bacaan peserta didik kelas 4 hingga kelas 6 SD.

Demi menghindari pelanggaran hak cipta, Balai Bahasa Sulawesi Tengah mendaftarkan HAKI buku-buku tersebut ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Di tempat yang sama, Bunda Literasi Kota Palu Diah Puspita menyambut gembira peluncuran Buku Cerita Anak Dwibahasa tersebut, dan menilai sebagai peristiwa sangat penting, mengingat buku bacaan merupakan jembatan untuk mengakses ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Menurutnya, melalui buku cerita ini, nantinya anak-anak Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu akan lebih mengenal daerahnya karena cerita-cerita yang ditampilkan di dalam buku itu 100 persen adalah cerita lokal.

“Balai Bahasa telah menjadi wadah para penulis, penerjemah dan pegiat literasi menghasilkan buku bacaan untuk diakses oleh masyarakat luas, ini patut mendapatkan dukungan yang lebih luas,”sebut Diah Puspita.*

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles