AKTIVI.ID – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan represif aparat kepolisian yang menyebabkan seorang driver ojek online bernama Affan meninggal dunia.
Ketua PW IPNU Sumbar, Metra Wiranda Putra, menilai tindakan tersebut menciderai amanat konstitusi dan bertentangan dengan prinsip perlindungan rakyat yang seharusnya diemban oleh aparat negara.
“Seharusnya tugas aparat negara adalah melindungi dan mengayomi, bukan sebaliknya mencederai masyarakat sipil,” tegas Metra, Sabtu (30/8/2025).
Ia menambahkan, segala bentuk kekerasan yang dilakukan aparat negara terhadap masyarakat sipil merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sekaligus bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi.
“PW IPNU Sumbar kecewa terhadap tindakan arogansi aparat negara yang seakan menggunakan kekuasaan untuk melukai masyarakat sipil. Sebagai organisasi pelajar yang berkomitmen pada demokrasi, keadilan, dan HAM, kami menilai tindakan tersebut bukan hanya pelanggaran etik, tetapi juga pelanggaran hukum yang tidak boleh dibiarkan,” ujar Metra.
Atas peristiwa ini, PW IPNU Sumbar mengeluarkan enam tuntutan resmi pertama Mengutuk keras tindakan represif aparat negara yang menyebabkan hilangnya nyawa rakyat.
Kedua, mendesak penegak hukum dan pemerintah mengusut tuntas pelaku serta mengadilinya secara transparan dan terbuka. Ketiga, mendesak Presiden Republik Indonesia mencopot Listyo Sigit Prabowo dari jabatan Kepala Kepolisian RI karena dinilai gagal menginstruksikan anggotanya menjaga keamanan saat demonstrasi.
Keempat, mendesak Presiden melakukan evaluasi besar-besaran terhadap institusi Polri dari pusat hingga jajaran bawah. Kelima, menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum kasus tersebut. Dan keenam, menegaskan komitmen pelajar NU untuk terus mengawal demokrasi, supremasi hukum, dan keadilan sosial.
“Tidak ada kata maaf untuk pelaku kekerasan. Nyawa tidak terbayarkan dengan kata maaf. Duka Affan adalah dukanya rakyat Indonesia,” tegas Metra.
PW IPNU Sumbar juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Affan. Mereka berharap tragedi serupa tidak kembali terjadi. “Semoga tidak ada lagi Affan setelah peristiwa ini,” pungkas Metra. *