AKTIVI.ID– Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Ahmad Muttaqin, S.Ag., M.A., Ph.D., mengingatkan kepada jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu untuk menerapkan lima prinsip digital mindset sebagai langkah strategis menuju perguruan tinggi yang berdampak di era transformasi digital.
Dalam penyampaiannya, Prof. Muttaqin menekankan bahwa digital mindset bukan semata tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi merupakan pola pikir yang memungkinkan individu dan institusi untuk memanfaatkan teknologi digital secara efektif dan optimal.
“Digital mindset adalah cara berpikir yang membuat kita mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara strategis. Ini yang akan membedakan antara sekadar ikut arus dengan benar-benar menjadi pelaku perubahan,” ungkap Prof. Muttaqin di hadapan civitas akademika Unismuh Palu.
Ia kemudian menjelaskan lima prinsip utama dalam digital mindset yang perlu dimiliki pimpinan perguruan tinggi:
Pertama terbuka terhadap perubahan. Siapa pun harus siap menerima dan beradaptasi dengan perubahan. Dunia sudah sangat berbeda dibanding 15 atau 20 tahun lalu, dan kampus tidak boleh tertinggal.
Kedua, berani mengambil risiko. Menurutnya, risiko adalah bagian dari kepemimpinan transformasional. “Mengambil keputusan berisiko seringkali tidak populer. Tapi jika kita hanya mengejar kenyamanan, kita tidak akan pernah sampai pada titik kemajuan,”sebutnya.
Ketiga, Fokus pada solusi. Ia mengingatkan bahwa terlalu larut dalam masalah masa lalu akan menghambat kemajuan. “Yang penting adalah bagaimana kita menemukan jalan keluar dan menciptakan solusi, bukan terus mengulang kekurangan yang sama,”ujarnya.
Keempat, Kolaborasi dan jejaring. Muhammadiyah, katanya, terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak. Unismuh Palu harus memperluas jejaring, bekerja sama dengan pemerintah, dunia usaha, industri, dan perbankan. Sebab tidak ada institusi besar yang tumbuh sendirian.
Kelima Pembelajaran berkelanjutan. Prof. Muttaqin mengajak seluruh pimpinan kampus untuk terus belajar dan berkembang. “Kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran. Yang penting adalah kemauan untuk bangkit dan mengambil pelajaran darinya,”tambahnya.
Prof. Muttaqin mengakhiri dengan pesan kuat bahwa kampus yang ingin menjadi unggul dan berdampak tidak cukup hanya dengan infrastruktur, tetapi harus ditopang oleh cara berpikir yang adaptif dan transformatif. “Inilah saatnya Unismuh Palu menjadi pelopor perubahan dengan kekuatan digital mindset yang kuat,”tutupnya.*