AKTIVI.ID-Buku The Miracle of Al Quran karya Prof. Wahyuningsih, SE.,M.Sc.,Ph.D telah diluncurkan di Aula BRIDA Sulteng, Jalan Garuda, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Palu Selatan, Senin (17/3/2025).
Peluncuran buku tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, yang secara resmi membuka kegiatan tersebut.
Buku The Miracle of Al Quran ini pengupas keajaiban-keajaiban dalam mempelajari Al Quran, sekaligus sejumlah pengalaman yang dialami oleh penulis selama mempelajari dan mendalami Al Quran.
Dalam peluncuran buku itu, penulis mengungkapkan jika nikmat rejeki terbaik, termulia, terindah di muka bumi ini itu adalah mempelajari Al Quran. “Jabatan, mobil, dan rumah itumah recehan tidak ada artinya, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mempelajari Al Quran, termasuk melebihi kenikmatan keliling Eropa,”ungkap Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untad Palu ini.
Prof. Wahyuningsih menegaskan, bahwa Al Quran jangan hanya sekadar dibaca tapi harus dipelajari dan diamalkan. Negara-negara maju banyak yang telah mengamalkan Al-Qur’an, baik itu persoalan tepat waktu maupun pada persoalan kebersihan. “Indonesia belum maju, karena masih banyak yang belum mengamalkan Al Qur’an,”sebut Prof. Wahyuningsih.
Al Quran sebutnya, diturunkan di bulan Ramadan dengan berbagai mukjizat, sehingga puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus namun juga tentang Al Quran.
Di dalam buku The Miracle of Al Quran ini juga menguraikan tentang Al Quran itu adalah solusi semua persoalan hidup. “Al Quran itu adalah obat anti galau, makanya harus sabar, solat, syukur, dan sedekah. Tapi tidak sampai di situ, harus juga diikuti dengan usaha atau ikhtiar,”ujarnya saat menjelaskan tentang isi bukunya.
Katanya, terdapat 17 juta remaja Indonesia memiliki masalah mental karena memisahkan agama dengan kehidupan sehari-hari. “Di dalam buku ini telah menguaraikan dan menjelaskan tentang Al Quran itu adalah solusi semua persoalan hidup,”jelasnya.
Peluncuran buku ini juga telah menjadi momen special, karena tidak hanya memperkenalkan isi buku, tetapi juga menghadirkan sesi diskusi dan tausyiah untuk menumbuhkan kesadaran serta kecintaan terhadap Al-Quran.*