28.2 C
New York
Rabu, Agustus 6, 2025

Buy now

spot_img

428 Calon Guru Terima Kursus Kepramukaan di Untad

AKTIVI.ID– Sebanyak 428 calon guru yang tergabung dalam mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) gelombang 2 semester 2 tahun 2024, menerima Kursus Pembina Pramuka Tingkat Mahir Dasar.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 9 hingga 11 Juni 2025 dipusatkan di Lapangan FKIP Untad Palu, dibuka oleh Dekan FKIP Untad Dr. Jamaludin, M.Si.

Dalam sambutannya berharap semua peserta lulus dan diterima sebagai guru di sekolah. Namun  sebagai calon guru perlu dibekali kepramukaan karena mereka ini adalah calon-calon pembina pramuka kelak di sekolah.

Dekan juga berharap kepada para pelatih dan pemateri kursus pramuka, agar mereka ini tidak hanya diberi teoritis saja namun harus ada praktek nyata, sehingga ketika siswanya bertanya mereka bisa menjawab dan memberikan contoh seperti yang mereka dapatkan saat kursus kepramukaan.

Sekaligus berharap, para peserta serius mengikuti kegiatan ini, karena banyak hal yang bisa mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan ini, salah satunya adalah komitmen dan rasa tanggungjawab. “Dalam pramuka selain menuntut keterampilan juga menuntut komitmen dan rasa tanggungjawab,”sebut dekan, Senin (9/6/2025).

Di sisi lain, peserta diharapkan dapat memanfaatkan pertemuan demi pertemuan sebagai modal sosial yang harus dijaga dan dirawat, karena pesertanya dari berbagai daerah, di saat nantinya mendapatkan tugas ke dearah tertentu mereka sudah memiliki teman dan kawan di sana.

Sementara itu, Koordinator prodi PPG Untad, Prof. Dr. Ijirana, M.Si, melaporkan jika kegiatan ini wajib diikuti oleh 428 peserta PPG Untad.

Selama tiga hari, mereka menerima dasar-dasar kepramukaan seperti mengikat tali temali, semapor, mencari jejak dari para pemateri dari Untad. “Karena mereka ini adalah generasi pengganti generasi sebelumnya sebagai guru, dan diproyeksikan sebagai guru masa depan yang mengantarkan Indonesia Emas di tahun 2045, maka baik koknitif maupun non koknitif mereka harus miliki,”sebut Prof . Ijirana.

Ia menjelaskan, bahwa Kepramukaan ini adalah program ektrakurikuler wajib di sekolah dan sebelumnya banyak kepala sekolah mengeluhkan mahasiswa PPG yang PPL di sekolah tidak paham tentang kepramukaan. “Atas dasar itu, sehingga program kursus kepramukaan ini dilaksanakan, dan bukan hanya Untad yang melaksanakan, namun seluruh perguruan tinggi penyelenggara PPG melaksanakan hal yang sama,”jelasnya. *

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles